Taufik sentana

Guru, konsultan pembelajaran dan ikatan dai indonesia. Menetap di Aceh barat bersama seorang istri dan enam orang anak....

Selengkapnya
Navigasi Web
Lelaki dan Puisi

Lelaki dan Puisi

Lelaki dan Puisi

Lelaki itu menemukan puisi di pagi hidupnya,

dalam kisah, bayang kebebasan dan keriangan.

Setelah matahari tinggi

puisi itu memandangi sang lelaki:

Menyibak kelopak matanya

Megurai sisa jejaknya

sambil mencumbui daun daun di tepi kolam.

Orang orang terus berubah.

Kehidupan semakin lapuk.

Orang orang terus mencari

dan semakin sibuk saja.

Lelaki tadi sedang bercermin

ia melihat guratan puisi di dekat keningnya.

Sesaat kemudian lelaki itu mendekati pintu,

mencoba melihat dan mendengar sesuatu, ia berfikir,

puisi tadi melompat dari keningnya

untuk menemukan peristiwa baru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih Bu Ima dan Bu Ita...salam literasi selalu

09 Jun
Balas

waw keren

09 Jun
Balas

Mantap Bapak. Puisinya bagus.

09 Jun
Balas



search

New Post